Fakta vs Mitos tentang Vitamin - Dijawab Langsung oleh Dokter Gizi!
Sudah tahu dong kalau vitamin merupakan zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan fungsi tubuh normal? Menteri Kesehatan Republik Indonesia bahkan mengeluarkan tentang angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia. Itu sebabnya, asupan vitamin harian harus dipenuhi setiap harinya. Namun dengan banyaknya kabar beredar seputar vitamin, mana yang harus dipercaya? Di bawah ini saya akan membahasnya dengan dr. Ngesti Ara, M.Gizi, SpGK seputar fakta dan mitos tentang vitamin yang populer dan membeberkan lebih banyak lagi fakta di balik vitamin.
1. Tubuh butuh suplemen vitamin
dr. Ngesti Ara, M.Gizi, SpGK menjawab: FAKTA
Apabila asupan buah dan sayurmu tidak mencapai lima porsi setiap harinya atau kamu sedang menjalani diet makanan tertentu atau banyak mengonsumsi makanan olahan, itu artinya kamu memerlukan tambahan suplementasi vitamin. Hal ini disebabkan karena vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh (kecuali vitamin D dan K) sehingga tubuh kita memerlukan asupan dari luar yaitu dari makanan yang kita makan sehari-hari. Penting untuk mengonsumsi bahan makanan segar dengan jenis yang bervariasi setiap harinya karena tidak ada satu bahan makanan tertentu yang mengandung semua kandungan gizi yang lengkap.
2. Kekurangan dan kelebihan vitamin sama-sama dapat membahayakan
dr. Ngesti Ara, M.Gizi, SpGK menjawab: FAKTA
Jika diminta untuk memilih mana yang lebih baik antara kekurangan atau kelebihan asupan vitamin, jawabannya sudah pasti keduanya dapat membawa masalah untuk kesehatanmu! Contohnya kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rabun senja, kekurangan vitamin B dapat menyebabkan beri-beri, kekurangan vitamin C menyebabkan penyakit skorbut, dan masih banyak lagi. Sedangkan kelebihan vitamin, terutama vitamin larut lemak (vitamin A, D, E dan K) juga dapat menyebabkan masalah kesehatan. Misalnya, kelebihan vitamin A dapat menyebabkan gejala sakit kepala, pandangan kabur, dan mual / muntah. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan pengapuran di organ-organ tubuh. Vitamin larut air (vitamin B dan C) jarang menyebabkan masalah kesehatan yang serius karena asupan yang berlebihan dapat dikeluarkan melalui urin, keringat dan feses. Biasanya kondisi ini ditandai dengan perubahan warna urin yang menjadi lebih kuning pekat.
3. Suplemen vitamin dapat mengganti makanan
dr. Ngesti Ara, M.Gizi, SpGK menjawab: MITOS
Suplemen multivitamin tidak bisa menggantikan makanan! Melainkan hanya sebagian dari nutrien yang terkandung di dalam bahan makanan yang kita makan sehari-hari. Kita tetap memerlukan nutrisi yang lengkap, baik karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin dan mineral untuk tetap sehat. Vitamin bekerja bersama-sama dengan nutrien lain sebagai antioksidan, meningkatkan imunitas tubuh, meningkatkan pembakaran energi, dll. Itu sebabnya vitamin dibutuhkan setiap hari dengan jumlah yang cukup.
4. Tak perlu konsultasi dengan dokter untuk mengonsumsi vitamin
dr. Ngesti Ara, M.Gizi, SpGK menjawab: MITOS
Suplemen vitamin yang beredar biasanya mengandung dosis yang melebihi angka kecukupan gizi orang dewasa, sehingga pada beberapa orang dengan penyakit tertentu perlu konsultasi dahulu kepada tenaga medis / dokter sebelum mengonsumsi suplemen multivitamin tersebut. Tetapi untuk orang dewasa sehat yang ingin mengonsumsi suplemen multivitamin dengan kandungan sesuai dengan angka kecukupan gizi orang dewasa bisa langsung mengonsumsinya satu kali per hari tanpa perlu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan / dokter.
5. Vitamin diperlukan untuk memulihkan diri dari sakit
dr. Ngesti Ara, M.Gizi, SpGK menjawab: MITOS
Ini yang paling sering terjadi --vitamin dianggap sebagai obat yang dapat menyembuhkan sakit kepala atau flu. Padahal vitamin diperlukan oleh tubuh bukan hanya pada saat pemulihan dari sakit, tetapi diperlukan setiap hari agar tubuh tetap berfungsi dengan baik. Kekurangan vitamin tertentu akan menyebabkan tubuh mengalami gangguan atau sakit, sehingga diperlukan asupan vitamin setiap hari untuk mencegah kekurangan vitamin.
Image Source: Reader's Digest